Searching...
Kamis, 16 Januari 2014

EKSPLOITASI BERLEBIHAN PADA EKOSISTEM DARAT DAN AKUATIK



1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat mencakup seluruh bioma yang terdapat di daratan. Bioma yang ada di seluruh belahan bumi, yaitu hutan, padang rumput, taiga, tundra, gurun, dan sebagainya. Eksploitasi berlebihan pada ekosistem darat sebagian besar terjadi pada ekosistem hutan. Ekosistem hutan, khususnya ekosistem hutan hujan tropis memiliki keanekaragaman organisme yang tinggi. Di dalamnya, terdapat berbagai macam organisme yang masing-masing memiliki peran penting bagi keseimbangan ekosistem. Selain itu, di dalam ekositem hutan terdapat berbagai macam potensi yang bermanfaat bagi kesejahteraan manusia, contohnya beberapa tanaman obat yang bermanfaat bagi kesehatan terdapat di dalam hutan. Salah satu peran penting keberadaan hutan bagi organisme di bumi, yaitu keberadaan pohon-pohon dan tumbuhan lain yang dapat menyediakan gas oksigen bagi organisme di dunia. Sejalan dengan banyaknya manfaat yang dihasilkan dari ekosistem hutan, maka semakin banyak juga manusia yang menggunakan sumber daya hutan untuk kesejahteraan hidupnya. Penggunaan atau pemanfaatan sumber daya hutan yang berlebihan sehingga menimbulkan dampak negatif bagi ekosistem tersebut dinamakan over eksploitasi hutan.
Saat ini, semakin banyak manusia yang memanfaatkan sumber daya hutan secara berlebihan dan tidak memperhatikan keseimbangan ekosistem. Penebangan hutan secara acak dalam jumlah besar untuk industri furnitur atau industri kertas, dan pembakaran hutan untuk area persawahan secara terus‑menerus menyebabkan dampak negatif bagi keseimbangan Iingkungan baik secara regional maupun global.
Hutan, terutama hutan hujan tropis, merupakan pengkonsumsi karbon dioksida terbesar karena vegetasinya membutuhkan karbon dioksida untuk melakukan fotosintesis. Ketika banyak wilayah hutan hilang, ditambah dengan tingginya buangan gas karbon dioksida dari berbagai aktivitas manusia, maka gas karbon dioksida akan terakumulasi di atmosfer. Adanya karbon dioksida dalam jumlah berlebih di atmosfer dapat menimbulkan terjadinya kenaikan suhu udara secara global sehingga dapat mengubah pola iklim bumi. Salah satu efek dari peningkatan suhu global adalah mencairnya es di kutub. Bila es mencair, maka permukaan air laut akan naik yang dapat memengaruhi keseimbangan ekologis di seluruh bumi.
Kebakaran hutan dan penebangan pohon secara dalam jumlah besar menyebabkan hilangnya habitat makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Akibatnya banyak organisme yang mati karena tidak adanya tempat untuk bereproduksi dan hilangnya sumber makanan. Dampak lain yang dapat ditimbulkan dari eksploitasi ekosistem hutan secara berlebihan adalah hilangnya daerah resapan air. Hutan merupakan daerah resapan air hujan yang paling besar karena akar pohon-pohon dan tumbuhan hutan lainnya mampu menyerap dan menyimpan air. Hilangnya populasi tumbuhan di hutan dan daratan lainnya menyebabkan air hujan yang jatuh ke tanah tidak terserap, tetapi ikut terbawa bersama tanah menuju perairan atau disebut dengan peristiwa erosi. Sebagai akibatnya, tanah menjadi tandus dan kering.

2. Ekosistem Akuatik
Tidak hanya ekosistem darat yang dapat mengalami eksploitasi berlebihan. Ekosistem akuatik seperti laut, sungai, danau, dan perairan lainnya dapat mengalami hal yang serupa. Eksploitasi sumber daya akuatik dapat berupa penangkapan organisme laut secara berlebihan. Penangkapan organisme laut, seperti ikan konsumsi maupun ikan hias, dan pengambilan terumbu karang dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan lingkungan di ekosistem laut.
Organisme yang beragam hidup di terumbu karang. Namun, terumbu karang demikian rapuh terhadap kerusakan karena pertumbuhannya lambat, mudah terganggu, dan hanya hidup pada perairan yang dangkal, hangat, dan bersih.
Terumbu karang hanya dapat hidup pada perairan dengan suhu 18 — 30°C. Kenaikan suhu sebesar 1°C dari batas maksimum dapat menyebabkan kerusakan terumbu karang. Rusaknya terumbu karang akan menyebabkan hilangnya tempat tinggal bagi organisme yang ada pada ekosistem terumbu karang.
Ancaman lain yang dapat mengganggu ekosistem perairan adalah penggunaan ekosistem perairan sebagai daerah wisata. Penetapan daerah wisata perairan dapat dikatakan sebagai eksploitasi karena apabila daerah wisata tersebut tidak dikelola dengan balk maka akan mengganggu keberadaan organisme yang ada di ekosistem tersebut. Sebagai contoh, daerah wisata pantai di Bali atau wilayah Jakarta bagian utara yang ekosistem alaminya telah terganggu oleh aktivitas manusia yang berlebihan. Kedua pantai tersebut telah tercemar oleh sampah yang dibuang pengunjung tempat wisata tersebut.

Kaji Ulang
1.      Sebutkan manfaat dan potensi hutan yang kamu ketahui.
2.      Mengapa keberadaan hutan dapat memengaruhi suhu global?
3.  Perhatikanlah lingkungan sekitarmu. Apakah ada eksploitasi berlebihan terhadap ekosistem akuatik tertentu? Jelaskanlah dampak eksploitasi tersebut.


D. UPAYA MENJAGA KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
Berbagai upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan dapat dilakukan dimulai dari lingkungan sekitarmu. Menjaga kelestarian sumber daya alam terbaharui dapat dimulai dari rumahmu. Hematlah kertas dengan mengurangi penggunaannya dan mendaur ulangnya. Penggunaan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga juga harus dikurangi karena dapat mencemari lingkungan. Contohnya, penggunaan deterjen yang berlebihan dapat mengganggu aliran energi di dalam ekosistem perairan, seperti sungai atau danau, karena memicu ledakan populasi ganggang. Kamu juga dapat berperan serta dalam menjaga daur air di bumi ini dengan tidak memboroskannya dan membangun daerah resapan air di halaman rumahmu.
Upaya menjaga keseimbangan lingkungan merupakan upaya kolektif dan melibatkan masyarakat luas. Masalah pencemaran dan penanggulangan sampah misalnya, merupakan masalah bersama karena akibatnya dirasakan oleh masyarakat banyak. Apakah kamu mengetahui bagaimana upaya penanggulangan sampah yang baik? Upaya penanggulangan sampah yang baik melibatkan kesadaran masyarakat secara kolektif untuk mengurangi produksi sampah, memisahkan sampah, dan mendaur ulangnya. Upaya kolektif yang bisa dilakukan untuk menjaga keseimbangan lingkungan antara lain menghemat penggunaan bahan bakar, menghentikan jual-beli berbagai spesies hewan langka, tidak membakar hutan untuk membuka lahan, menerapkan sistem bercocok tanam yang memperhatikan lingkungan, dan lain sebagainya.
Salah satu upaya menerapkan sistem bercocok tanam yang memperhatikan aspek lingkungan adalah dengan mengendalikan hama secara alami dengan metode biologics control, yaitu menggunakan musuh alami dari hama. Pestisida pun masih bisa digunakan untuk membasmi hama, namun pengunannya harus secara bijaksana dengan mempertimbangkan komposisi bahan kimia pestisida, waktu dan rentang waktu penggunaannya, serta dosis yang digunal Upaya ini untuk mencegah munculnya populasi hama yang resisten. Pestisida yang digunakan juga sebaiknya yang spesifik terhadap hama target sehingga tidak membunuh organisme yang bukan hama. Pilihlah pestisida dengan komposisi bahan kimia yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam.
Semakin bertambahnya populasi penduduk dunia menyebabkan pembangunan demikian pesatnya. Namun, pembangunan juga harus memperhatikan aspek lingkungan Pembangunan jalan yang membelah hutan misalnya, harus memperhatikan konsekuensi Iebih lanjut terhadap kemungkinan kerusakan lingkungan. Analisis mengenai dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan perlu dilakukan sebelum rencana pembangunan dijalankan. lni merupakan upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan dengan mencari solusi terbaik.
Upaya untuk mencegah masuknya spesies asing ke dalam negeri ini dapat dilakukan dengan pengawasan yang ketat pemerintah terhadap berbagai produk impor. Buah-buahan yang diimpor misalnya, dapat saja mengandung telur hama yang sebelumnya tidak ada di Indonesia. Hama ini kemudian berkembang biak dan merusak pertanian di Indonesia. Tentu saja proses pengawasan bisa berjalan baik bila disertai dengan penegakan hukum yang tegas dan adil.
Penegakan hukum yang tegas dan adil juga perlu dilakukan terhadap perambah dan penebang hutan liar. Menjaga kelestarian hutan adalah hal penting yang perlu dilakukan. Upaya pelestarian hutan dapat dilakukan dengan reboisasi, tidak melakukan penebangan hutan secara acak, dan menghentikan penebangan hutan secara liar (ilegal logging). Selain pepohonan yang ada di hutan, berbagai spesies hewan yang ada di hutan juga harus dijaga kelestariannya. Upaya menjaga kelestarian spesies hewan di hutan dapat dilakukan dengan mencegah perburuan hewan, tidak membakar hutan untuk membuka lahan, dan tidak mengusik habitat alami hewan tersebut.

Terimakasih Gan/ Sist Undah sembat Baca Artikel tentang :
Judul: EKSPLOITASI BERLEBIHAN PADA EKOSISTEM DARAT DAN AKUATIK
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Tarikh Agustia
Semoga informasi mengenai EKSPLOITASI BERLEBIHAN PADA EKOSISTEM DARAT DAN AKUATIK bisa memberikan manfaat bagi Anda. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.

0 komentar:

Posting Komentar