1.
Ekosistem Darat
Ekosistem darat mencakup seluruh
bioma yang terdapat di daratan. Bioma yang ada di seluruh belahan bumi, yaitu hutan, padang rumput, taiga, tundra, gurun, dan
sebagainya. Eksploitasi berlebihan pada
ekosistem darat sebagian besar terjadi
pada ekosistem hutan. Ekosistem hutan, khususnya ekosistem hutan hujan tropis memiliki keanekaragaman organisme
yang tinggi. Di dalamnya, terdapat berbagai macam organisme yang masing-masing memiliki peran penting bagi keseimbangan ekosistem.
Selain itu, di dalam ekositem hutan terdapat berbagai macam potensi yang
bermanfaat bagi kesejahteraan
manusia, contohnya beberapa tanaman obat yang bermanfaat bagi kesehatan
terdapat di dalam hutan. Salah satu peran penting keberadaan hutan bagi
organisme di bumi, yaitu keberadaan
pohon-pohon dan tumbuhan lain yang dapat menyediakan gas oksigen bagi
organisme di dunia. Sejalan dengan banyaknya manfaat yang dihasilkan dari ekosistem hutan, maka semakin banyak juga
manusia yang menggunakan sumber daya hutan untuk kesejahteraan hidupnya. Penggunaan atau pemanfaatan sumber
daya hutan yang berlebihan sehingga menimbulkan dampak negatif bagi ekosistem tersebut dinamakan over eksploitasi
hutan.
Saat ini, semakin banyak manusia
yang memanfaatkan sumber daya hutan secara berlebihan dan tidak memperhatikan keseimbangan ekosistem.
Penebangan hutan secara acak dalam jumlah besar untuk industri furnitur atau industri kertas, dan pembakaran hutan untuk
area persawahan secara terus‑menerus menyebabkan dampak negatif bagi keseimbangan Iingkungan baik secara
regional maupun global.
Hutan, terutama hutan hujan
tropis, merupakan pengkonsumsi karbon dioksida terbesar karena vegetasinya
membutuhkan karbon dioksida untuk melakukan fotosintesis. Ketika banyak wilayah
hutan hilang, ditambah dengan tingginya buangan gas karbon dioksida dari berbagai
aktivitas manusia,
maka gas karbon dioksida akan terakumulasi di atmosfer. Adanya karbon dioksida
dalam jumlah berlebih di atmosfer dapat menimbulkan terjadinya kenaikan suhu udara secara global
sehingga dapat mengubah pola iklim bumi. Salah satu efek dari peningkatan suhu
global adalah mencairnya es di kutub. Bila es mencair, maka permukaan air laut akan naik yang dapat memengaruhi
keseimbangan ekologis di seluruh bumi.
Kebakaran hutan dan penebangan
pohon secara dalam jumlah besar menyebabkan hilangnya habitat makhluk
hidup yang
tinggal di dalamnya. Akibatnya banyak organisme yang mati karena tidak adanya
tempat untuk bereproduksi dan hilangnya sumber makanan. Dampak lain yang dapat ditimbulkan dari
eksploitasi ekosistem hutan secara berlebihan adalah hilangnya daerah resapan
air. Hutan merupakan daerah resapan air hujan yang paling besar karena akar pohon-pohon dan tumbuhan
hutan lainnya mampu menyerap dan menyimpan air. Hilangnya populasi tumbuhan di hutan dan daratan lainnya
menyebabkan air hujan yang jatuh ke tanah tidak terserap, tetapi
ikut terbawa bersama tanah menuju perairan atau disebut dengan peristiwa erosi. Sebagai akibatnya, tanah menjadi
tandus dan kering.
2.
Ekosistem Akuatik
Tidak hanya ekosistem darat yang
dapat mengalami eksploitasi berlebihan. Ekosistem akuatik seperti laut, sungai, danau, dan perairan
lainnya dapat mengalami hal yang serupa. Eksploitasi sumber daya akuatik dapat berupa penangkapan
organisme laut secara berlebihan. Penangkapan organisme laut, seperti ikan konsumsi
maupun ikan hias, dan pengambilan terumbu karang dapat menyebabkan
terganggunya keseimbangan lingkungan di ekosistem laut.
Organisme yang beragam hidup di terumbu karang. Namun, terumbu karang
demikian rapuh terhadap kerusakan karena pertumbuhannya lambat,
mudah terganggu, dan hanya hidup pada perairan yang dangkal, hangat, dan bersih.
Terumbu karang hanya dapat hidup pada perairan dengan
suhu 18 — 30°C. Kenaikan suhu sebesar 1°C dari batas maksimum dapat
menyebabkan kerusakan terumbu karang. Rusaknya terumbu karang akan menyebabkan
hilangnya tempat tinggal bagi organisme yang ada pada ekosistem terumbu karang.
Ancaman lain yang dapat mengganggu ekosistem perairan adalah penggunaan ekosistem perairan sebagai
daerah wisata. Penetapan daerah wisata perairan
dapat dikatakan sebagai eksploitasi karena apabila daerah wisata
tersebut tidak dikelola dengan balk maka akan
mengganggu keberadaan organisme yang ada di ekosistem tersebut. Sebagai
contoh, daerah wisata pantai di Bali atau
wilayah Jakarta bagian utara yang ekosistem alaminya telah terganggu oleh aktivitas manusia yang berlebihan. Kedua pantai tersebut telah tercemar
oleh sampah yang dibuang pengunjung
tempat wisata tersebut.
Kaji
Ulang
1. Sebutkan manfaat dan potensi
hutan yang kamu ketahui.
2. Mengapa keberadaan hutan dapat
memengaruhi suhu global?
3. Perhatikanlah lingkungan sekitarmu. Apakah ada eksploitasi berlebihan terhadap
ekosistem akuatik tertentu? Jelaskanlah dampak eksploitasi tersebut.
D. UPAYA MENJAGA KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
Berbagai upaya untuk menjaga
keseimbangan lingkungan dapat dilakukan dimulai dari lingkungan sekitarmu. Menjaga kelestarian sumber daya alam
terbaharui dapat dimulai dari rumahmu. Hematlah kertas dengan
mengurangi penggunaannya dan mendaur ulangnya. Penggunaan bahan-bahan kimia
dalam rumah
tangga juga harus dikurangi karena dapat mencemari lingkungan. Contohnya,
penggunaan deterjen yang berlebihan dapat mengganggu aliran energi di
dalam ekosistem perairan, seperti sungai atau danau, karena memicu ledakan populasi ganggang. Kamu juga dapat
berperan serta dalam menjaga daur air di bumi ini dengan tidak memboroskannya
dan membangun
daerah resapan air di halaman rumahmu.
Upaya menjaga keseimbangan
lingkungan merupakan upaya kolektif dan melibatkan masyarakat luas. Masalah pencemaran dan
penanggulangan sampah misalnya, merupakan masalah bersama karena akibatnya
dirasakan oleh masyarakat banyak. Apakah kamu mengetahui bagaimana upaya penanggulangan sampah yang
baik? Upaya penanggulangan sampah yang baik melibatkan kesadaran masyarakat secara kolektif untuk mengurangi produksi
sampah, memisahkan sampah, dan mendaur ulangnya. Upaya
kolektif yang bisa dilakukan untuk menjaga
keseimbangan lingkungan antara lain menghemat penggunaan bahan bakar, menghentikan jual-beli berbagai spesies hewan
langka, tidak membakar hutan untuk membuka lahan, menerapkan sistem bercocok tanam yang memperhatikan lingkungan, dan lain sebagainya.
Salah satu upaya menerapkan sistem bercocok tanam yang memperhatikan aspek
lingkungan adalah
dengan mengendalikan hama secara alami
dengan metode biologics control, yaitu menggunakan musuh alami dari hama. Pestisida pun masih bisa digunakan
untuk membasmi hama, namun pengunannya harus secara bijaksana dengan mempertimbangkan komposisi
bahan kimia pestisida, waktu dan rentang waktu penggunaannya, serta dosis yang digunal Upaya ini untuk mencegah
munculnya populasi hama yang resisten. Pestisida yang digunakan juga sebaiknya yang spesifik terhadap hama target
sehingga tidak membunuh organisme yang bukan hama. Pilihlah pestisida dengan
komposisi bahan kimia yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam.
Semakin bertambahnya populasi
penduduk dunia menyebabkan pembangunan demikian pesatnya. Namun, pembangunan juga harus memperhatikan aspek lingkungan Pembangunan jalan yang membelah hutan misalnya,
harus memperhatikan konsekuensi Iebih lanjut terhadap kemungkinan kerusakan lingkungan. Analisis mengenai dampak
negatif pembangunan terhadap
lingkungan perlu dilakukan sebelum rencana
pembangunan dijalankan. lni merupakan upaya untuk menjaga keseimbangan
lingkungan dengan mencari solusi terbaik.
Upaya untuk mencegah masuknya spesies asing ke dalam negeri ini dapat dilakukan dengan pengawasan yang ketat pemerintah terhadap
berbagai produk impor. Buah-buahan yang diimpor misalnya, dapat saja
mengandung telur hama yang sebelumnya tidak ada di Indonesia. Hama ini kemudian berkembang biak dan merusak
pertanian di Indonesia. Tentu saja proses pengawasan bisa berjalan baik bila disertai dengan penegakan hukum yang tegas dan adil.
Penegakan hukum yang tegas dan
adil juga perlu dilakukan terhadap perambah dan penebang hutan liar. Menjaga kelestarian hutan adalah hal penting
yang perlu dilakukan. Upaya pelestarian hutan
dapat dilakukan dengan reboisasi,
tidak melakukan penebangan hutan secara acak, dan menghentikan penebangan hutan secara liar (ilegal logging). Selain pepohonan yang ada di hutan, berbagai
spesies hewan yang ada di hutan juga harus
dijaga kelestariannya. Upaya menjaga
kelestarian spesies hewan di hutan dapat
dilakukan dengan mencegah perburuan hewan, tidak membakar hutan untuk membuka lahan, dan tidak mengusik habitat
alami hewan tersebut.
Terimakasih Gan/ Sist Undah sembat Baca Artikel tentang :
Judul: EKSPLOITASI BERLEBIHAN PADA EKOSISTEM DARAT DAN AKUATIK
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Tarikh Agustia
Semoga informasi mengenai EKSPLOITASI BERLEBIHAN PADA EKOSISTEM DARAT DAN AKUATIK bisa memberikan manfaat bagi Anda. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Judul: EKSPLOITASI BERLEBIHAN PADA EKOSISTEM DARAT DAN AKUATIK
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Tarikh Agustia
Semoga informasi mengenai EKSPLOITASI BERLEBIHAN PADA EKOSISTEM DARAT DAN AKUATIK bisa memberikan manfaat bagi Anda. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
0 komentar:
Posting Komentar